Rabu, 30 November 2016

Psikologi Perkembangan

A.       Pengertian psikologi perkembangan
Psikologi, menurut Mussen dan Rosenwieg adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang mind (pikiran) atau the study of mind, tetapi dalam perkembangannya kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku) sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
Psikologi berasal dari Bahasa Yunani kuno yaitu Psychaē yang berarti jiwa dan Logia yang artinya ilmu. Jadi secara etimologis, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), “perkembangan” adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan dmeikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak, seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.
Jadi, psikologi perkembangan yaitu suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran perilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa.

B.     Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Psikologi Perkembangan
1.      Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan Peserta Didik
a)      Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/perkembangannya.
b)      Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya.
c)      Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
d)      Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
e)      Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi  dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak, terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar.
f)       Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak-anak dimana saja dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
g)      Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.
h)      Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan tertentu.
i)       Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.
j)       Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami seseorang seperti kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya, dll.
2.      Fungsi psikologi sebagai ilmu
a)      Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
b)      Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
c)      Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

3.      Kegunaan mempelajari psikologi perkembangan
Dengan mempelajari psikologi perkembangan, diharapkan mampu memahami diri Anda dan individu pada umumnya dengan lebih baik, sehingga Anda dapat membina dan mengembangkan kea rah kehidupan yang lebih positif sesuai dengan tuntutan professional guru, yaitu dapat memberikan bantuan pada perkembangan fisik maupun psikis anak seoptimal mungkin, memilih dan menentukan tujuan materi dan strategi belajar sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual anak, menghadapi anak dengan benar dalam membentuk perilaku dengan benar serta dapat terhindar dari pemahaman yang salah tentang anak.
Menurut Hurlock (1980: 5-6) beberapa manfaat psikologi perkembagan adalah sebagai berikut:
a)      Membantu apa yang diharapkan oleh anak dan kapan yang diharapkan itu muncul.
b)      Dengan apa yang diharapkan dari anak, memungkinkan untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat, usia-berat, usia-mental dan skala perkembangan sosial atau emosional.
c)      Memungkinkan para orangtua atau guru memberikan bimbingan belajar yang tepat.
d)      Mengetahui perkembangan yang normal pada anak.
Manfaat lain yang akan diperoleh guru atau calon guru adalah sebagai berikut:
a)      Seorang guru akan dapat memberikan harapan yang realitas terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua atau guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya.
b)      Dapat membantu kita dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak. Psikologi perkembangan dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan arti dan sumber pola berpikir, perasaan, dan tingkah laku anak.
c)      Akan membantu orangtua dan guru dalam mengahadapi tantangan saat membesarkan dan mendidik anak-anak/siswanya.
d)      Memungkinkan para guru untuk sebelumya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.
e)      Memberikan informasi tentang siapa kita, bagaimana kita dpaat seperti ini, dan kemana masa depan akan membawa kita.
f)       Memungkinkan guru memberikan bantuan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan anak.

C.       Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik
1.      Pertumbuhan fisik
a.         Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan sebuah awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusun jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf yang lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis, masing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi secara mandiri.


b.      Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik seorang anak dapat dibagi menjadi empat masa utama; yaitu dua masa ditandai dengan masa pertumbuhan cepat dan masa berikutnya dicirikan dengan pertumbuhan yang lambat. Selama masa pralahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pacalahirnya, pertumbuhan seorang bayi akan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian akan menjadi stabil saat anak memasuki tahap remaja. Ketika anak berusia 8 sampai 12 tahun , mulai saat itu hingga ia berumur 15-16 tahun, pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya masa ini disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Masa ini kemudian  akan disusul dengan masa tenang kembali sampai ia memasuki usia tahap dewasa.
2.      Perkembangan Intelektual
Perkembangan ini juga dikenal dengan nama perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif ini menurut piaget mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
a.    Tahap Sensori Motor (0-2 setengah tahun)
Masa ketika bayi menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi menggunakan reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks. Refleks-refleks ini kemudian berkembang lagi lebih canggih, misalnya berjalan.
b.   Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahap ini, kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain. perilaku yang ditiru terutama perilaku orang lain, khususnya orangtua dan guru yang pernah ia lihat ketika orang itu merespons terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau.
c.    Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun)
Pada tahap ini, peserta didik sudah mulai memahami aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah. Dalam tahap ini, anak mulai mengembangkan 3 hal, yaitu:
1)      Identifikasi: mengenali sesuatu.
2)      Negasi: Mengingkari sesuatu.
3)      Reprokasi: Mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
d.   Tahap Operasional Formal (11-15 tahun)
Pada masa ini, peserta didik sudah memasuki masa remaja. Perkembangan kognitif peserta didik pada masa ini telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragaan kognitif, baik secara simultan (serentak) maupun berurutan.
3.      Emosi
Emosi dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia dalam hidupnya atau dalam pertumbuhannya dan perkembangan manusia. Kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan tersebut ada yang primer atau tidak bisa ditunda dan ada kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang dapat ditunda. Jika individu kebutuhannya ada yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan primer, maka ia akan merasa kecewa. Dan jika kebutuhannya terpenuhi, maka ia akan merasa senang dan puas. Hal inilah yang dimaksud dengan emosi manusia yang mengandung unsur senang dan tidak senang.
4.      Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial yang tentu tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lain.
5.      Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi juga dapat diartikan sebagai tanda gerakan, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Dalam berbahasa, ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai dan pihak penerima. Dalam percakapan, pihak-pihak itu saling bergantian fungsinya.
6.      Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dimiliki oleh seseorang atau individu yang hanya dengan sedikit rangsangan atau latihan, kemampuan itu akan berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol.
7.      Sikap, Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nocilich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan dengan nilai-nilai, ditunjukkan dengan hal yang benar dan salah.
Seiring dengan perkembangan individu, berangsur-angsur anak akan mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan negara.
Faktor-faktor yang memengaruhi individu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada 3 faktor yang memengaruhi individu yaitu faktor hereditas, lingkungan, dan faktor gabungan antara keduanya.
1.      Faktor Hereditas
Dipahami sebagai faktor yang dibawa oleh anak. Anak mewariskan sesuatu dari orang tuanya. Anak berkembang secara fisik dan psikis bukan karena pengaruh dari yang lain, akan tetapi ditentukan oleh pembawaannya sendiri. Lingkungan tidak memberikan pengaruh apa-apa pada sang anak.
Aliran hereditas merupakan faktor penentu dalam kehidupan seseorang dan dikenal dengan aliran nativisme. Tokoh aliran ini adalah Arthur Eschopenhaur, seorang filsof Jerman.
2.      Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Aliran yang terkenal yang menyatakan bahwa pengalaman atau lingkungan memberi pengaruh dan merupakan faktor penentu perkembangan individu dikenal dengan aliran empirisme. Tokoh aliran ini adalah Jhon Locke.
3.      Faktor Gabungan (Hereditas dan Lingkungan)
Faktor ini menyatakan bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan dan pengalaman. Aliran ini dikenal dengan aliran konvergensi. Tokoh dari aliran ini adalah William Stern dari Jerman.

D.       Perkembangan dan Pertumbuhan
1.      Pengertian Perkembangan
Dalam penjelasan mengenai teori perkembangan terdapat perbedaan di dalam memahami apa yang dimaksud dalam perkembangan dan mengenai cara perkembangan berlangsung. Namun, terdapat beberapa prinsip umum yang didukung hampir semua para ahli, yaitu seperti berikut.
a.       Manusia berkembang dalam tingkat yang berbeda
Dalam kelas anda akan memiliki seluruh bentangan contoh mengenai tingkatan perkembangan yang berbeda. Beberapa siswa akan lebih besar, terkoodinasi lebih baik, atau lebih dewasa dibanding dengan yang lainnya.
b.      Perkembangan relatif runtut
Orang cenderung mengembangan kemampuan tertentu sebelum kemampuan yang lain. 
c.       Perkembangan berjalan secara gradual
Sangat jarang perubahan terjadi setiap hari. Jadi, di dalam perkembangan manusia membutuhkan waktu, dan perkembangan itu berjalan relative sangat lambat dan tidak setiap hari berlangsung.
Jadi perkembangan adalah perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati dan tidak dapat diulang kembali. Pengertian perkembangan, yaitu merupakan perubahan individu ke arah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai ahir hayat dan berlangsung secara terus-menerus. Secara umum, perkembangan adalah rangakian perubahan sepanjang rentang kehidupan yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan, dan akumulatif yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar.
Psikologi perkembangan (developmental psychology) adalah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari tingkah laku individu. Satu cabang psikologi yang ditunjukan untuk memahami semua perubahan yang terkait dengan pertambahan usia yang dialami oleh manusia sepanjang rentang kehidupannya, yaitu perubahan di dalam kepribadian, moral, dan proses belajar berpikir.
Pembagian masa-masa perkembangan seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, dalam bukunya Developmental Psycology to Day (1975) oleh Elizabeth B. Hurlock dalam buku Developmental Psycology (1980) [4]:
·         Masa sebelum lahir;
·         Masa baru lahir;
·         Masa bayi;
·         Masa kanak-kanak (awal dan akhir);
·         Masa puber;
·         Masa dewasa (awal dan menengah); dan
·         Masa usia lanjut.
2.      Pengertian pertumbuhan
Istilah perkembangan (development) dan pertumbuhan (growth) dalam arti biasa memang dikatakan hampir sama. Istilah “perkembangan” secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek psikologi.
Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melaikan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar
3.      Aspek – Aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a.       Anak Sebagai Keseluruhan.
b.      Umur Mental Anak Mempengaruhi Pertumbuhannya.
c.       Permasalahan Tingkah Laku Sering Berhubungan dengan Pola – Pola Pertumbuhan.
d.      Penyesuaian Pribadi dan Sosial Mencerminkan Dinamuka Pertumbuhan.

E.       Fungsi Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Dengan mempelajari perkembangan peserta didik, kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspetasi yang nyata tentang anak dan remaja. Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari seorang anak. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Keempat, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.

F.        Perbedaan Individu Peserta Didik
Makna “perbedaan” dan “perbedaan Individu” menurut Lindgren (1980), menyangkut variasi yang terjadi baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Garry (1963) dalam buku perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut.
a.       Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
b.      Perbedaan social, termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
c.       Perbedaan kepribadian, termasuk watak, motif, minat dan sikap.
d.      Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
e.       Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Jenis perbedaan lainnya meliputi berikut ini.
a.    Perbedaan kognitif, yaitu kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.    Perbedaan kecakapan bahasa, yaitu bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan.
c.    Perbedaan kecakapan motorik, yaitu kecakapan motorik antara kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
d.    Perbedaan latar belakang, yaitu perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu
e.      Perbedaan bakat, yaitu bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir.

f.        Perbedaan kesiapan belajar, yaitu perbedaan latar belakang yang meliputi perbedaan sisi ekonomi sosio kultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA
Hosnan, M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Ghalia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar