Dalam menjalani hidup ini, kita
harus memiliki pengetahuan agar kehidupan kita dapat berjalan dengan baik. Pengetahuan
adalah informasi yang diketahui atau disadari seseorang. Dalam pengertian lain,
pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
dirasakan sebelumnya. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif
terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi
dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasilan atau bahkan menimbulkan
kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Inilah
yang disebut potensi untuk menindaki.
Bagi manusia, kegiatan mengetahui
merupakan kegiatan yang secara hakiki melekat pad acara beradanya sebagai
manusia. Istilahnya dalam filsafat ilmu “knowing is a mode of being”. Secara
kodrati manusia memiliki hasrat untuk mengetahui. Ada yang hasratnya besar,
sehingga upaya pencarian pengetahuan sangat tinggi dan tidak kenal menyerah. Tetapi
ada pula yang hasaratnya rendah atau biasa-biasa saja, sehingga tidak
bermotivasi mencari pengetahuan. Tetapi dapat dikatakan bahwa semua manusia
punya keinginan untuk tahu.
Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja
berasal dari berbagai sumber. Berikut adalah sumber pengetahuan:
1.
Kepercayaan yang
didasarkan dari tradisi
2.
Kebiasaan-kebiasaan dan
agama
3.
Pancaindra/pengalaman
4.
Akal pikiran
5.
Intuisi individual
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
di antaranya:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi
pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
2. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat
luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan
majalah.
3. Informasi
Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary,
adalah "that of which one is apprised or told: intelligence,
news". Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat
diketahui, namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer
pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain
sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai
suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi,
mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program
komputer,
dan basis data. Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada
hakikatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan
informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data
dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi
Pengetahuan hanya dimiliki
makhluk yang bernama manusia. Memang ada yang berpendapat berdasarkan
instingnya, binatang memiliki ‘pengetahuan’. Misalnya, setiap binatang tahu
akan ada bahaya yang mengancam dirinya, atau ada makanan yang bisa disantap.
Seekor harimau tahu persis apa ada binatang di sekitarnya yang bisa dimangsa.
Seekor tikus juga tahu bahwa di sekitarnya ada kucing yang siap menerkan dirinya,
sehingga berdasarkan instingnya dia segera mencari tempat yang aman.
Manusia tidak dapat hidup
berdasarkan instingnya saja, walau kadang-kadang juga ada manusia yang memiliki
insting yang kuat. Manusia memiliki pengetahuan yang didasarkan atas insting sangat
terbatas. Tetapi karena manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Allah
yang diberi akal (kata “aql” tidak kurang dari lima puluh kali disebut dalam
kitab suci al Qur’an), maka ia dapat memperoleh pengetahuan tentang segala hal.
Hebatnya lagi, manusia tidak saja mampu memperoleh pengetahuan yang diperlukan
dalam hidupnya, tetapi juga mengembangkannya menjadi beraneka ragam
pengetahuan.
Berkat pengetahuannya,
manusia dapat mengenali dan menguasai dan mengolah berbagai daya isi dunia
untuk kehidupannya. Jika binatang hidupnya akan sangat tergantung pada keadaan
habitatnya, maka sebaliknya manusia justru dapat mengubah kondisi dan keadaan
alam lingkungannya untuk disesuaikan dengan yang dikehendaki. Berkat
pengetahuannya, manusia bisa mengubah lingkungan alam (natural environment)
menjadi lingkungan budaya (cultural environment). Misalnya, manusia
dapat mengubah bambu yang semula tidak berharga menjadi kursi mewah dengan
harga tinggi yang bisa dipajang di rumah-rumah mewah. Barang-barang bekas pun
juga bisa didaur ulang menjadi barang yang bernilai tinggi.
Oleh karena itu, penting sekali bagi manusia
untuk memiliki pengetahuan. Jadi, untuk menjawab pertanyaan Immanuel Kant “Apa
yang harus saya lakukan?” jawabannya yaitu manusia harus mencari dan memiliki
pengetahuan untuk keberlangsungan hidupnya agar dapat berjalan dengan baik.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar