Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) ialah seorang ahli filsafat
(Filosof) dan Matematikawan Yunani. Plato lahir di Athena pada
sekitar 428 SM atau 427 SM, dan meninggal di tanah kelahirannya pula Athena,
pada sekitar 347 SM, saat meninggal Plato berumur sekitar 80
tahun. Plato merupakan satu dari tiga tokoh filsafat Yunani
yang paling berpengaruh di dunia hingga saat ini, yakni selain gurunya Sokrates dan
muridnya Aristoteles.
Pada awalnya, Plato
memiliki nama Aristokles. Sedangkan nama Plato sendiri
merupakan julukan yang ia terima dari pelatih senamnya, Kata Plato sendiri
dalam bahasa Yunani berarti lebarnya, dan nama Plato ia
terima karena dahi dan bahuya yang amat lebar. Akhirnya nama Plato digunakannya
dalam setiap karya yang ia hasilkan.
Plato adalah sosok dengan
perawakan tinggi dan tegap, raut wajahnya, bentuk wajahnya, serta parasnya membentuk
perawakan yang nampak bagus dan harmoni. Akhirnya dalam tubuh besar dan sehat
inilah lahir pemikiran-pemikiran yang mendalam dan tajam. Yang pandangan
matanya seolah-olah menggambarkan ia hendak mengisi dunia ini dengan
cita-citanya.
KELUARGA
DAN MASA KECIL PLATO
Plato lahir dari dalam
keluarga Aristokrat yang terpandang di masa itu, yakni keluarga yang
turun-temurun memegang peran politik penting dalam ranah politik Athena. Ayah
plato, Ariston merupakan seorang yang dikatakan adalah keturunan raja Athena,
Codrus dan raja Messenia, Melantus. Sementara itu ibu Plato bernama Perictione. Perictione berasal
dari keluarga terpandang dan terpelajar, kebanyakan keluarganya adalah penegak
hukum dan sastrawan.
Plato memiliki 3 saudara
kandung, yakni 2 orang saudara lelaki bernama Adeimantus dan Glaucon serta
seorang saudari bernama Potone. Tidak ada keterangan pasti apakah
saudara-saudara kandung tersebut lebih tua atau lebih muda dari Plato.
Plato dididik oleh Ayah
ke-duanya Pyrilampes, Pyrilampes ialah paman Plato yang dinikahi
ibu-nya setelah Ariston meninggal saat plato masih kecil. Paman yang menjadi
ayah tiri Plato itu adalah seorang duta Yunani untuk Persia, dan tokoh yang
disegani di Athena. Pyrilampes pernah menikah dan memiliki seorang anak lelaki
yang tampan bernama Demus. Setelah menikah dengan Pyrilampes, ibunya kembali
mengandung dan melahirkan seorang anak lelaki bernama Antiphon. Nama-nama
saudaranya ini kelak sering kali muncul dalam buku-buku filsafat karangannya.
Menurut Informasi yang disampaikan
oleh Paul Strathern dalam bukunya 90 Menit Bersama Plato, dikatakan bahwa plato
jua adalah seorang pegulat yang handal. Ia sering memenangkan pertarungan
gulat, meskipun tidak pernah menjadi juara dalam pertandingan Olimpus
Tidak hanya memiliki fisik
yang kuat, Plato juga memiliki otak yang cerdas dan kerendahan hati yang mulia.
Ia dikenal sebagai anak yang cepat tanggap, senang belajar, dan tidak sombong.
Ia mampu menguasai pelajaran tata bahasa, musik, dan olahraga dengan baik
semasa kecilnya. Ia juga sudah mulai menghadiri kelas filosofi sebelum ia
bertemu Socrates.
Plato mempelajari sastra
sejak kecil, sehingga sebelum dewasa Plato sudah pandai
membuat karangan bersajak. Lalu, sebagaimana kebiasaan orang-orang dari
kalangan terhormat masa itu, Plato mendapat didikan filsafat.
Mula-mula pelajaran filsafat ia terima dari Kratylos, yang
merupakan murid dari Heraclitus yang mengajarkan bahwa segala
hal daam kehidupan ini mengalir seperti air.
Hingga akhirnya plato
meninggal pada umur 80 tahun, plato tidak pernah menikah.
Pernah suatu ketika ia
ditanya ,”Bagaimana caranya agar seseorang bisa hidup dengan tenang?”. Dia
menjawab ,”Jika orang itu tidak melakukan kejahatan dan tidak bersedih akan
sesuatu yang di alaminya ,maka dia tentu akan merasa tenang”.
GURU
FILSAFAT DAN PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FILSAFAT PLATO.
Setelah sebelumnya
mempelajari filsafat dari Kratylos yang ternyata ajarannya
tidak bisa diterima oleh Plato. Akhirnya sejak plato berumur 20 tahun plato
mulai mengikuti pelajaran filsafat dari Sokrates, karena pelajaran ini yang
akhirnya mampu memberi kepuasan baginya. Sehingga jadilah Plato salah seorang
murid dari Socrates. Socrates ialah seorang Filosof Yunani yang termasyhur.
Karena memiliki pemikiran yang cocok satu sama lain, hubungan Plato dan
Socrates menjadi sangat dekat layaknya seorang Ayah dan Anak. Plato adalah
murid yang patuh, dari berbagai kitab yang ditulis oleh plato dapat diktehaui
bahwa plato sangat mengagumi gurunya ini.
Keduanya sering terlibat
dalam diskusi Filsafat yang mendalam, sehingga pemikiran-pemikiran plato banyak
dipengaruhi oleh pemikiran socrates, dan akhirnya banyak dari pemikiran-pemikiran
socrates yang tidak pernah ia tuliskan diterbitkan oleh Plato. Saat Socrates
meninggal karena hukuman meminum racun cemara, Plato masih berumur 29 tahun.
PLATO
MENDIRIKAN AKADEMIA
Kematian Socrates menjadi
awal bagi plato untuk mengembara. Plato mengembara selama 12 tahun lamanya dari
tahun 399 SM. Mulai dari Megara (Yunani), lalu ke Kyreni (Afrika Utara), Mesir,
hingga ke Sisilia. Pengembaraan yang ia lakukan adalah untuk mencari
kebijaksanaan sesuai apa yang diajarkan oleh gurunya, Sokrates. Kembali dari
pengembaraannya, Plato mendirikan Akademia, ialah sekolah yang dapat menjadi
tempat bagi orang-orang yang hendak mempelajari ilmu seperti etika, matematika,
ataupun logika. Akademia dikatakan sebagai sekolah tingkat tinggi pertama yang
ada di dunia barat.
Dan di Akademia inilah
Plato memperoleh murid yang akhirnya menjadi salah satu dari tiga Filosof
Yunani yang paling berpengaruh, Aristotles. Pernah suatu ketika, Aristoteles
bertanya kepada Plato sebagai guru, apakah manusia itu? Plato kemudian menjawab
‘manusia itu adalah binatang/ hewan yang berkaki dua’. Akhirnya keesokan
harinya Aristoteles membawa seekor ayam lalu menyodorkannya; ‘inikah yang anda
maksud manusia?”
Setelah kaget melihat ayam
yang muridnya bawa, Plato kemudian merevisi definisinya tentang manusia.
‘manusia adalah hewan bekaki dua dan tidak berbulu’, begitu teriak Plato.
Mendengar jawaban baru, Aristoteles pun tidak kehilangan akal. Keesokan harinya
ia kembali ke Akademia dengan membawa seekor ayam yang bulunya sudah habis ia cabuti.
Kemudian ia kembali bertanya; ‘apakah ini yang guru maksud tentang manusia?’.
Cerita itu berakhir sampai di sana, tidak ada informasi lebih jauh mengenai
anekdot tentang definisi manusia itu.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar