Apa kalian pernah mendengar yang namanya Benteng Vredeburg? Orang Yogyakarta atau yang pernah berkunjung ke Yogyakarta pasti tau Benteng bersejarah ini.
Benteng Vredeburg terletak di Jl. A Yani No. 6, persis didepan Gedung
Agung atau utara titik nol kilometer. Bangunan ini dibangun oleh Sri
Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1760, atas permintaan pemerintahan Belanda
yakni, Nicolas Harting. Bangunan mulanya hanya sebuah benteng yang berbentuk
bujur sangkar dengan tiap sudutnya memiliki tempat penjagaan disebut seleka
atau Bastion. Keempat sudut tersebut di beri nama untuk masing-masing arahnya.
Untuk Bastion yang berada di sudut barat laut dinamai Jayawisesa, Sudut timur
laut diberi nama Jayapurusa, Sudut bara daya diberi nama Jayaprakosaningprang
dan sudut tenggara diberi nama Jayaprayitna.
Pada tahun 1762 pemerintahan Nicolas Harting digantikan oleh W.H.
Ossenberch yang kemudian mengusulkan kepada Sultan untuk membuat bangunan
menjadi lebih permanen. Setelah dikabulkan oleh pihak Sultan dimulailah
pembangunannya pada tahun 1767 dan diawasi oleh ahli ilmu bangunan Belanda yang
bernama Ir. Frans Haak, bangunan ini diselesaikan pada tahun 1787.
Setelah selesai bangunan tersebut diberi nama Rustenburg yang berarti Benteng
peristirahatan. Pada tahun 1867 di Yogyakarta diguncang gempa hebat, dan benteng
Rustenburg tidak luput dari kondisi tersebut. Setelah melalui pembenahan
akhirnya Benteng ini berganti nama menjadi Benteng Vredeburg yang berarti
Benteng Perdamaian yang hingga saat ini nama itu tetap dipertahankan. Ini
merupakan cerminan bahwa benteng tersebut memaknai bentuk kedamaian hingga saat
ini.
Untuk saat ini fungsi dari Benteng Vredeburg menjadi Monumen
Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg sejak tanggal 23
November 1992. Dan sering pula difungsikan sebagai kegiatan seni dan budaya.
Benteng ini walaupun sudah berumaur ratusan tahun namun kondisinya
cukup terjaga dengan baik. Dan masih terlihat kemegahannya dimasa lalu.
Ruangan-ruangan yang ada menyimpan ratusan diorama yang menggambarkan tentang
perjuangan bangsa Indonesia hingga masa orde baru serta beberapa benda
bersejarah, foto-foto dan lukisan perjuangan nasional.
Bagi pengunjung yang ingin berkeliling dengan bersepeda dapat
menyewa sepeda onthel seharga Rp. 5.000,-. Dan tempat ini juga sudah dilengkapi
dengan hot spot area yang bisa diakses pengunjung dengan gratis. Benteng
Vredeburg mempunyai fasilitas selain free hot spot tersedia juga ruang
perpustakaan, ruang seminar, diskusi dan pelatihan serta pertemuan, Ruang
belajar kelompok, ruang tamu, Mushola, dan pemandu.
Benteng Vredeburg dibuka untuk umum setiap hari selasa sampai
dengan jum’at mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB sedangkan
sabtu dan minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, hari
libur nasional tempat ini tetap buka sedangkan setiap hari senin tutup. Untuk
tiket masuk per orang dikenai biaya sebesar Rp. 1.000,-.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar