Bagi kalian yang tinggalnya di daerah pedesaan pasti udah ga asing
lagi sama binatang yang namanya “Bebek”. Rumah aku dekat pedesaan, setiap mau
berangkat sekolah dianterin sama bapak aku, aku sering banget ngeliat bebek
bebek digiring sama pemiliknya dan mereka berbaris rapiih banget. Kadang, motor
si bapak sampe harus berhenti karena si bebek bebek kecil itu mau lewat
nyebrangin jalan.
Walaupun emang kadang suka ngeselin, hidup si bebek ini punya
filosofi juga nih. Bebek adalah binatang yang penyabar, hewan yang mampu bersosialisasi
tidak memandang umur, jabatan atau asal usul mereka dalam suatu kelompok yang
bagaikan peleton pasukan yang sering kita sebut “Pasukan Bebek”. Meskipun bebek
adalah hewan dengan tingkat kecerdasan tidak melebihi seekor anjing yang mudah
dilatih, bebek ternyata masih mempunyai naluri yang tanggap dengan
lingkungannya dan untuk bertahan hidup serta saling menyayangi. Sering kali kita
terbiasa mendengar istilah “Cuek Bebek” yang terkadang kita artikan dengan
suatu sikap yang tidak peduli dengan lingkungan. Tetapi jika di telaah lagi,
sikap cuek pada bebek memiliki suatu persamaan karena bebek memang makhluk penyabar,
dan oleh karena kesabarannya itu kita menyebutnya cuek bebek. Terkadang dengan kecuekannya
si bebek dengan santainya menyebrang jalan yang padat kendaraannya, kayak yang
aku ceritain sebelumnya, dan sering kali manusia menjadi kesal dan marah karena
jalannya di hadang oleh segerombolan bebek cuek dan sering kali ada yang tidak
peduli dengan seenaknya mengklakson bahkan menerobos menginjak gerombolan bebek
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar