Ontologi filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu
apa pengetahuan filsafat itu sebenarnya. Struktur filsafat dibahas juga disini.
Yang dimaksud struktur filsafat disini ialah cabang-cabang filsafat serta isi
(yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini hanyalah
cabang-cabang saja, itupun hanya sebagian. Dalam hakikat pengetahuan filsafat, Hatta
mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu,
nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akan mengerti
dengan sendirinya apa filsafat itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1966,
I:3). Langeveld juga berpendapat seperti itu. Katanya, setelah orang
berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa filsafat itu, makin dalam ia
berfilsafat akan semakin mengerti ia apa filsafat itu (Langeveld, Menuju ke
Pemikiran Filsafat, 1961:9).
Teori dalam setiap cabang tentu sangat banyak dan itu
tidak dibicarakan disini. Struktur dalam arti cabang-cabang filsafat sering
juga disebut sistematika filsafat. Ontologi merupakan salah satu di antara
lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Jadi ontology adalah the
theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan). Sedangkan Noeng Muhadjir dalam bukunya Filsafat ilmu mengatakan,
ontology membahas tentang yang ada,yang tidak terikat oleh satu perwujudan
tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan
pemikiran semesta universal. Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam
setiap kenyataan, menurut istilah, ontology ialah ilmu yang membahas tentang
hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkret
mauun rohani/abstrak.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar