Perbedaan dan pengembangan kurikulum
mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah
atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dilakukan untuk menjawab
tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing dimasa
depan, dalam konteks nasional maupun global. Perubahan dan pengembangan
kurikulum 2013 dapat dikaji perbedaannya dengan KTSP 2006, dalam table-tabel
berikut ini (dimodifikasi dan dikembangkan dari materi sosialisasi kurikulum
2013).
Table
2.2
Perbedaan
Esensial Kurikulum SD
KTSP 2006
|
Kurikulum 2013
|
Status
|
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu
|
Tiap mata pelajaran
mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan).
|
Baiknya
|
Mata pelajaran
dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mata pelajaran
dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
|
Baiknya
|
Bahasa Indonesia
sejajar dengan maple lain
|
Bahasa Indonesia
sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
|
Baiknya
|
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan pendekatan berbeda
|
Semua mata pelajaran
diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,….
|
Baiknya
|
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)
|
Bermacam jenis konten
pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum
atau integrated curriculum)
|
Baiknya
|
|
Konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
|
|
Tematik untuk kelas III
(belum integrative)
|
Tematik integratif
untuk kelas I-VI
|
Baiknya
|
Kurikulum sekolah dasar 2013 lebih
ditekankan pada aspek efektif, dengan penilaian yang ditekankan pada nontes dan
portopolio. Dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan karakter ini,
murid SD idealnya tidak lagi banyak menghafal, karena kurikulum ini dirancang
untuk mempersiapkan peserta didik memiliki budi pekerti atau karakter yang
baik, sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya. Berikut
adalah perbedaan lebih lanjut kurikulum 2013 untuk sekolah dasar.
1. Tematik-integratif
Pembelajaran tematik integrative
sebelumnya hanya dilaksanakan pada kelas rendah saja, dan kelas tinggi setiap
mata pelajaran terkesan terpisah atau berdiri sendiri. Dalam implementasi
kurikulum 2013, murid sekolah dasar tidak lagi mempelajari masing-masing mata
pelajaran secara terpisah. Pembelajaran berbasis tematik integrative yang
diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar ini menyuguhkan proses belajar
berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya.
Jadi pada Kurikulum 2013 pembelajaran
tematik integrative digunakan agar proses pembelajaran lebih mudah supaya siswa
tidak lagi mempelajari masing-masing mata pelajaran.
2. Delapan Mata Pelajaran
Untuk tingkat SD, saat ini ada 10 mata
pelajaran yang diajarkan, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan,
pendidikan jasmani dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.
Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10
mata pelajaran dipadatkan menjadi 8 mata pelajaran, yaitu agama, PPKn,
matematika, Bahasa Indonesia, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni budaya,
IPA, dan IPS. Bahkan semula rencananya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
lainnya.
3. Pramuka Sebagai Ekstra Kulikuler Wajib
Dalam inplementasi kurikulum 2013, pramuka
merupakan ekstra kulikuler wajib dan itu diatur dalam undang-undang, pramuka
ini menjadi ekstra kulikuler wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengalah,
untuk berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan layanan secara
professional, maka dalam implementasi pramuka, kemendikbud bekerja sama dengan
kemenpora.
4. Bahasa Inggris Hanya Ekskul
Sebelumnya terjadi polemic mengenai Bahasa
inggris di SD, yaitu Bahasa inggris akan dihapus dari kurikulum. Rencana
penghapusan Bahasa inggris dari kurikulum SD ini didasari kekhawatiran akan
membebani siswa dan memprioritaskan terhadap penguasaan Bahasa Indonesia.
Ternyata untuk tingkat SD ini, dalam kurikulum baru 2013 bahasa inggris
termasuk dalam kegiatan ekstra kulikuler bersama dengan Palang Merah Remaja
(PMR), UKS, dan Pramuka.
5. Belajar di Sekolah Lebih Lama
Pemadatan mata
pelajaran dalam kurikulum 2013 bukan mengurangi jam belajar, justru membuat
lama belajar anak disekolah bertambah anak di sekolah bertambah. Metode baru
pada kurikulum ini mengharuskan anak-anak untuk ikut aktif dalam pembelajaran
dalam mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan. Untuk kelas I-III yang
awalnya belajar selama 26-28 jam dalam per minggu di sekolah bertambah menjadi
30-32 jam per minggu, sedangkan untuk kelas IV-VI yang semula belajar selama 32
jam per minggu disekolah bertambah menjadi 36 jam per minggu. Itulah isi
perubahan kurikulum baru yang rencananya akan diterapkan pada tahun ajaran baru
juli 2013 untuk anak-anak SD. Sistem pelajaran berbasisi tematik integrative
ini telah dijalankan di banyak Negara, seperti inggris, jerman, prancis,
finlandia, skotlandia, Australia, selandia baru, sebagian amerika serikat,
korea selatan, singapura, hongkong, dan filiphina. Penambahan jam belajar di
sekolah dianggap masih sesuai karena dibandingkan Negara lain, Indonesia
terbilang masih sibgkat durasinya untuk anak usia 7-9 tahun. Dengan pemadatan
mata pelajaran dan pembelajaran berbasis tematik, anak-anak juga tidak akan
lagi kerepotan membawa buku yang banyak dalam tasnya.
Menghadapi
berbagai perbedaan tersebut, dilakukan langkah penguatan tata kelola dengan
cara menyampaikan beberapa hal sebagai berikut. Buku pedoman pembelajaran yang
terdiri dari buku siswa dan buku guru.
a) Guru dilatih untuk memahami pendayagunaan
sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat dimanfaatkan.
b) Pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan
daerah terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan antara Kurikulum 2013 dan KTSP. Pada Kurikulum 2013 lebih menekankan pada student center atau berpusat pada siswa, yang membuat siswa lebih aktif. Sedangkan pada KTSP lebih berfokus pada guru. Contoh perbedaan antara Kurikulum 2013 dan KTSP yang lainnya adalah pada proses pembelajaran, dalam Kurikulum 2013 diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar. Sedangkan pada KTSP diajarkan dengan berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal.2011. Konsep dan Model
Pengembangan Kurikulum Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Mulyasa,E. 2013. Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Reksoatmodjo,Tedjo.2010. Pengembangan Kurikulum
Pendidika. Bandung: PT. Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar