Rabu, 14 Desember 2016

Filosofi Air, Minyak dan Sabun

Kalian tahu gak alasan kenapa air sama minyak tidak bisa bersatu? Yang pernah belajar kimia waktu sekolah pasti udah pernah denger sekilas-sekilas, atau malah belum pernah denger sama sekali? Yaudah deh sini aku jelasin..

Jadi, minyak dan air tak mau bersatu karena mereka memiliki cara yang berbeda untuk bersatu. Maksudnya begini. Molekul-molekul air bersatu dengan cara ikatan polar, sedangkan molekul-molekul minyak bersatu dengan cara ikatan non-polar.

Apa sih IKATAN POLAR itu?

Seperti kita ketahui, molekul air merupakan gabungan antara dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O) sehingga rumus molekulnya adalah H2O. Di dalam air, kutub negatif sebuah molekul air akan berikatan dengan kutub positif molekul air lainnya. Dengan kata lain, ketika molekul-molekul air bersatu, atom H (+) akan berikatan dengan atom O (-).

Cara molekul air bersatu, yaitu berdasakan jenis muatan (polaritas).  Jadi, suatu senyawa dapat disatukan dengan air apabila senyawa tersebut memiliki sifat polaritas seperti air. Contohnya adalah garam dapur (NaCl). Sisi Na bermuatan positif sedangkan sisi Cl bermuatan negatif. Sehingga ketika NaCl dicampur dengan air, Na (+) akan terikat dengan O (-), sedangkan Cl (-) akan terikat dengan H (+).

Sekarang kita kembali pada minyak. Minyak bukan merupakan senyawa polar. Artinya, tidak ada bagian-bagian minyak yang bermuatan positif ataupun negatif. Semuanya netral-netral saja, sehingga minyak disebut senyawa non-polar. Minyak bersatu dengan menggunakan cara yang berbeda dengan air, sehingga minyak dan air pun tidak dapat menyatu.

Nah, jika tangan kita terkena minyak, kita dapat membersihkannya dengan menggunakan air, namun harus dengan bantuan sabun. Sabun dapat menyatukan minyak dan air sehingga kita bisa membersihkan tangan kita dari kotoran yang berminyak. Bagaimana sabun melakukannya?

Molekul sabun memiliki dua sisi. Sisi yang satu bersifat polar (sehingga dapat mengikat air), sedangkan sisi yang lain bersifat non-polar (sehingga dapat mengikat minyak). Dengan cara ini, sabun dapat mengikat air dan minyak sehingga kedua jenis cairan yang selalu bermusuhan ini dapat disatukan (meskipun secara tidak langsung, yaitu dengan sabun sebagai penghubungnya). Larutan sejenis sabun ini disebut emulsifier. Contoh lain dari emulsifier adalah deterjen.


Jika kita tarik falsafahnya dalam kehidupan, terkadang ada dua pihak yang saling bermusuhan seperti air dan minyak yang tak mau bersatu. Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan pihak penengah (seperti emulsifier) yang menjembatani kedua pihak sehingga tercipta persatuan di antara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar