Minggu, 04 Desember 2016

Karya-Karya Plato

Berbicara tentang karya Plato, maka Republik menjadi salah satu yang paling terkenal. Republik merupakan uraian garis besar pandangan plato mengenai keadaan “Ideal”.
Sepanjang sejarah, karya-karya Plato diedit dan disalin ulang. Meski tanpa mesin cetak, para penulis dengan tekun menyalin ulang teks-teks Plato. Dan berkat tradisi salinan tangan Bizantium ini akhirnya kita dapat merasakan karya-karya Plato sampai saat ini. Berikut ini adalah karya-karya Plato yang telah dianggap otentik oleh para ahli:
1.      Masa Muda ( 399-390 SM)
§  Hippias meizon (minor) Ion
§  Laches
§  Xarmides
§  Protagoras
§  Euthypron
§  Hippias elatton ( mainor)
§  Apologia Sokratous
2.      Masa Muda (399-390 SM)
Karya ini dibuat saat Akademia sudah berdiri. Disini masih ada pengaruh pemikiran sokratik, tetapi ide-ide Plato mulai keluar seperti pengetahuan lewat anamnesis dan pentingnya pengetahuan matematis.
§  Gorgias
§  Menon
§  Euthydemos
§  Lysis
§  Menexenos
3.      Dewasa ( 385-370 SM)
§  Phaidon
Phaidon membahas konsep jiwa dan kekekalannya,
§  Symposion
Symposion membahas eros, politeria beridealisasi tentang pembaharuan polis dan prinsip-prinsip kebaikan politik,
§  Politeria
§  Phaidros
Phaidros berupa kritik atas retorika yang dihubungkan dengan teori tentang jiwa.
§  Republica
4.      Masa Tua (370-348 SM)
§  Theaitetos
§  Parmenides
Theaitetos memberikan definisi pengetahuan serta mengkritik konsepsi pengetahuan dari Herakleitos dan Protagoras.
§  Sophistes
§  Politikos
§  Timaios
§  Kritias
§  Philebos
Philebos bebicara tentang hidup yang baik
§  Nomoi
§  Nomoi membahas sistem Politik paling komplit yang pernah dibuat oleh seorang filsuf.
§  Surat VII.

Terdapat beberapa ciri khas dalam karya-karya yang dihasilkan oleh plato. Yakni antara lain:
1.      Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan pemikiran Sokrates sebagai topik utama karangannya.
2.      Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam bentuk dialog. Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
3.      Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi,
Dengan dua ciri terakhik yang dimiliki karya-karya plato, yakni berbentuk dialog dan adanya mite, maka Verhaak menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar