Rabu, 14 Desember 2016

Filosofi Pohon Kelapa


Ketika pohon kelapa telah berdiri tegak dan dewasa, kerimbunannya mampu mengurangi teriknya sinar matahari bahkan memberikan semilir angin rayuan pulau kelapa yang sangat sejuk dinikmati. Ketika seorang anak manusia telah beranjak dewasa, sudah seharusnyalah dia memberikan rasa nyaman akan kedewasaannya itu. Dapat menjadi tempat tumpuan dan selalu berusaha untuk memberikan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya.

Ketika dua buah pohon kelapa tumbuh saling berdekatan, maka orang-orang akan memasang sebuah ayunan yang terbuat dari rangkaian tali temali dan mengikatkan kedua ujungnya di batang dua pohon kelapa itu. Ayunan yang sejenak menyatukan kedua pohon ternyata dapat membuat orang yang menaikinya menjadi senang dan rileks, menikmati sejuknya dan nyamannya di ayun-ayun hingga tertidur.  Begitu juga dengan dua orang anak manusia yang saling berdekatan dan dipersatukan dalam tali pernikahan, ikatan yang kokoh dapat membawa kebahagiaan, baik untuk pasangan pasutri itu maupun bagi orang lain di sekitar mereka. Kehidupan berumah tangga yang bahagia dapat ditularkan kepada siapa saja yang juga ingin bahagia, karena hakekat kita hidup adalah untuk bahagia, dan selalu mencoba untuk membahagiakan diri dan orang-orang yang kita sayangi.

Daun yang rindang dapat digunakan sebagai kerajinan atau bahan dasar pembuatan ketupat. Tulang daunnya atau yang biasa disebut dengan lidi juga dapat dimanfaatkan sebagai sapu dan kerajinan lainnya, seperti mainan anak-anak. Daunnya yang masih muda dapat dimanfaatkan sebagai janur untuk upacara pernikahan. Bahkan, daunnya yang sudah kering kerontang pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak di dapur.

Buahnya yang masih muda dapat digunakan sebagai obat atau pun minuman yang sangat segar. Daging buah yang masih muda pun bisa di makan, orang-orang biasa menyebutnya sebagai degan. Sementara buah yang setengah tua atau yang sudah tua dapat diolah menjadi bahan masakan. Daging buahnya yang sudah tua menghasilkan banyak santan yang digunakan sebagai bahan berbagai masakan, sebagai bahan dasar pembuatan nata de coco, sebagai bahan kosmetik, dan lain sebagainya.

Kulit buahnya (batok) dapat digunakan untuk berbagai macam aneka kerajinan dan peralatan rumah tangga, bahkan di pergunakan sebagai bahan aksesoris yang sangat menawan, elegan dan mempunyai daya jual yang sangat tinggi.

Batangnya yang kokoh dan besar dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti jembatan, rumah, dan berbagai kerajinan. Akarnya tak kalah populer juga, dapat di gunakan sebagai bahan pengganti  tanah untuk menanam berbagai tanaman lainnya, sebagai bahan pembuatan sapu, kerajinan unik, dan lain-lain.

Filosofi hidup ala pohon kelapa benar-benar mengajarkan kepada kita bahwa hidup itu harus berguna untuk siapa saja. Bahwa, apapun yang kita miliki di dunia ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Bahwa, apapun kondisi tubuh kita, baik lengkap maupun tidak lengkap, baik sempurna maupun tidak sempurna, baik sedang dalam kondisi sehat maupun sakit, semuanya harus bermanfaat.

Jangan pernah memandang rendah diri kita sendiri yang memiliki tubuh tidak lengkap atau tidak sempurna, syukurin apa yang ada, Allah selalu memberikan kelebihan di balik kekurangan. Kita sering melihat atau membaca artikel kesuksesan orang-orang yang justru memiliki kekurangan pada fisiknya. Mereka memiliki segudang semangat dan tekad hidup untuk maju dan memperbaiki kehidupan mereka. Mereka bangga dengan keterbatasan mereka yang membawa keberkahan tersendiri, mereka yakin bahwa mereka adalah pribadi yang unik dan istimewa, indah bukan?

Filosofi pohon kelapa adalah salah satunya, terdapat manfaat yang sangat besar bagi orang-orang yang mau berpikir dan mengamalkan dalam kehidupannya. Semoga kita semua memiliki filosofi masing-masing untuk mengingatkan kembali tentang indahnya hidup bila saling berbagi kebahagiaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar