Selasa, 20 Desember 2016

Filosofi Bebek


Bagi kalian yang tinggalnya di daerah pedesaan pasti udah ga asing lagi sama binatang yang namanya “Bebek”. Rumah aku dekat pedesaan, setiap mau berangkat sekolah dianterin sama bapak aku, aku sering banget ngeliat bebek bebek digiring sama pemiliknya dan mereka berbaris rapiih banget. Kadang, motor si bapak sampe harus berhenti karena si bebek bebek kecil itu mau lewat nyebrangin jalan.

Walaupun emang kadang suka ngeselin, hidup si bebek ini punya filosofi juga nih. Bebek adalah binatang yang penyabar, hewan yang mampu bersosialisasi tidak memandang umur, jabatan atau asal usul mereka dalam suatu kelompok yang bagaikan peleton pasukan yang sering kita sebut “Pasukan Bebek”. Meskipun bebek adalah hewan dengan tingkat kecerdasan tidak melebihi seekor anjing yang mudah dilatih, bebek ternyata masih mempunyai naluri yang tanggap dengan lingkungannya dan untuk bertahan hidup serta saling menyayangi. Sering kali kita terbiasa mendengar istilah “Cuek Bebek” yang terkadang kita artikan dengan suatu sikap yang tidak peduli dengan lingkungan. Tetapi jika di telaah lagi, sikap cuek pada bebek memiliki suatu persamaan karena bebek memang makhluk penyabar, dan oleh karena kesabarannya itu kita menyebutnya cuek bebek. Terkadang dengan kecuekannya si bebek dengan santainya menyebrang jalan yang padat kendaraannya, kayak yang aku ceritain sebelumnya, dan sering kali manusia menjadi kesal dan marah karena jalannya di hadang oleh segerombolan bebek cuek dan sering kali ada yang tidak peduli dengan seenaknya mengklakson bahkan menerobos menginjak gerombolan bebek tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar